Standardisasi Dorong Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
Jakarta (15/11/23) – Bulan Mutu Nasional tahun 2023 telah dibuka di Jakarta Convention Center, pagi tadi oleh Kepala Badan Standardisasi Nasional, Kukuh S. Achmad, M.Sc. Gelaran Bulan Mutu Nasional 2023 yang kali ini bertemakan ‘Standardisasi untuk Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan’, merupakan kegiatan tahunan yang dilaksanakan sejak pencanangan Bulan November sebagai Bulan Mutu oleh Presiden RI ke-2, Bapak Suharto pada Tahun 1991. Acara ini merupakan upaya untuk membangkitkan kesadaran dan semangat masyarakat Indonesia akan pentingnya mutu dan infrastruktur mutu nasional, dan memperkuat Indonesia melalui penerapan SNI yang konsisten.
Dalam sambutannya, Kukuh menyampaikan bahwa gelaran yang selalu diserangkaikan dengan pemberian penghargaan kepada stakeholder, baik Pemerintah Daerah, Industri Kecil dan Menengah, dan Kementerian/Lembaga, mengindikasikan dorongan penerapan standar dalam rangka meningkatkan perlindungan konsumen. Indonesia sebagai negara dengan wilayah yang luas dan jumlah penduduk mencapai 270jt jiwa, mendapatkan peringkat ke-34 ASEAN berdasarkan hasil survey United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) atas status pengelolaan infrastruktur mutu dari 137 negara anggota.
Peringkat ini dianggap dapat lebih baik dibandingkan dengan Singapura yang memiliki luasan 700rb m2 dan jumlah penduduk kurang lebih 6jt jiwa, meski menduduki peringkat ke-28 ASEAN. Lima elemen yang menjadi tolok ukur penilaian UNIDO adalah Meterologi/Standar Nasional Satuan Ukuran (SNSU), Standardisasi, Penilaian Kesesuaian, Akreditasi dan Kebijakan, ungkapnya.
Gelaran Bulan Mutu Nasional 2023 ditandai dengan launching mobil listrik yang telah teruji dalam kehematan biaya bahan bakar ketika dilakukan pengujian rute Jakarta – Semarang – Jakarta. Hal ini menjadi kebanggaan bagi Indonesia yang telah memiliki kendaraan listrik yang ber-SNI.
Ada sekitar 20 mitra yang mendapatkan penghargaan dalam kesempatan pemberian penghargaan, salah satunya adalah Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Veteriner yang menerima penghargaan sebagai lembaga pemerintah yang memiliki Indeks Maturitas Tata Kelola Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (SPK) Level-3 Tahun 2023. Penghargaan ini diterima oleh Kepala Balai Besar, Dr. Ir. Fery Fahrudin Munier, M. Sc., IPU ASEAN Eng.
Acara Bulan Mutu Nasional juga dimeriahkan dengan pameran dari stakeholder BSN, termasuk Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) yang menampilkan potensi produk ber-SNI sektor pertanian. Disudut depan pameran produk ber-SNI, salah satu mitra pelisensi pupuk dari BSIP yakni PT. Pupuk Kujang, turut meramaikan Bulan Mutu Nasional 2023. Pupuk yang dilisensi tersebut yakni Pupuk Jeranti dari BPSI Tanah dan Pupuk yang ternyata dalam produksinya telah menerapkan SNI. Hal ini terlihat dari adanya label SNI 2803:2012 Pupuk NPK Padat disamping logo Agroinovasi yang tertera pada kemasan produk Pupuk Jeranti. Pupuk Jeranti merupakan pupuk berbentuk tablet yang memiliki sifat slow release yang diperuntukkan untuk tanaman buah dan tahunan. PT Kujang telah melisensi Pupuk Jeranti sejak tahun 2013 dan terhitung masih aktif sebagai pemberi PNBP royalti bagi Kementerian Pertanian setelah melakukan perpanjangan dengan masa berlaku tahun 2018-2023.
Penerapan SNI pada Pupuk NPK Tablet Jeranti tentunya dapat menjadi salah satu contoh bagi produk lisensi lainnya untuk dapat didorong dalam penerapan SNI. Tujuannya tidak lain agar produk yang dihasilkan dapat lebih meningkatkan daya saing di tengah himpitan berbagai produk pupuk yang banyak beredar di pasar produk pertanian, ungkap Nuning, selaku Kepala BISIP yang turut menghadiri Bulan Mutu Nasional 2023.